Susah Tidur di Malam Hari? Ini Penyebab Insomnia dan Cara Mengatasinya

Published by apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm on

penyebab dan cara mengatasi insomnia

Insomnia dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental penderitanya. Cari tahu penyebab insomnia dan cara mengatasinya di sini untuk memperbaiki pola tidur Anda.

Apakah Anda mengeluhkan kesulitan tidur di malam hari, sering terbangun di tengah malam, atau merasa lelah meski baru bangun dari tidur?

Jika Anda mengalaminya, tentu kondisi ini bisa sangat mengganggu dan melelahkan, bukan?

Kondisi tersebut adalah sebagian dari gejala insomnia. Jika tidak diatasi dengan tepat, insomnia tidak hanya mengganggu kesehatan fisik, tetapi juga mengganggu kesejahteraan mental.

Untuk mengatasi masalah kesulitan tidur, sebaiknya pahami terlebih dahulu mengenai apa saja penyebab insomnia dan cara mengatasinya.

Penyebab Insomnia

Insomnia adalah kondisi di mana seseorang kesulitan untuk tertidur atau kesulitan untuk tetap tertidur nyenyak. Sekitar 10% dari populasi dunia mengalami insomnia yang tergolong kondisi medis dan  berdampak negatif pada kualitas hidup, produktivitas, dan kesehatan secara keseluruhan. 

Para ahli belum mengetahui sepenuhnya mengenai mengapa insomnia terjadi. Namun, saat ini diketahui bahwa insomnia melibatkan berbagai faktor. 

Faktor-faktor yang bisa menyebabkan atau berkontribusi terhadap insomnia antara lain sebagai berikut:

Riwayat insomnia dari keluarga (genetika) 

Dilansir dari Sleep Foundation, ada gen-gen tertentu yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami insomnia. 

Sebaliknya, ada juga gen yang dapat mengurangi kemungkinan seseorang mengalami insomnia.

Secara khusus, para peneliti memperkirakan bahwa faktor keturunan berkontribusi 31% hingga 58% kemungkinan seseorang mengalami insomnia.

Perbedaan aktivitas otak 

Penyebab insomnia berikutnya adalah adanya perbedaan aktivitas otak. Orang yang menderita insomnia mungkin memiliki otak yang lebih aktif. 

Selain itu, penderita insomnia mungkin juga memiliki perbedaan kimia otak yang memengaruhi kemampuan mereka untuk tidur.

Kondisi medis

Kesehatan fisik Anda dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk tidur. Maka dari itu, masalah kesehatan tertentu juga dapat menjadi penyebab insomnia. 

Penyakit yang dapat memicu insomnia termasuk penyakit sementara, seperti infeksi dan cedera ringan atau kondisi kronis seperti refluks asam lambung dan penyakit parkinson.

Kondisi kesehatan mental

Selain masalah kesehatan fisik, kondisi kesehatan mental juga bisa menjadi penyebab insomnia.

Sekitar 50% dari penderita insomnia kronis disertai dengan setidaknya satu masalah kesehatan mental, seperti depresi atau anxiety.

Stres

Stres yang berhubungan dengan keadaan dalam hidup yang penuh tekanan atau sulit juga bisa menjadi penyebab insomnia.

Nah, stres tersebut bisa disebabkan oleh kondisi seperti kehilangan, tekanan dalam pekerjaan, kepergian orang yang dicintai, hingga perceraian.

Perubahan hidup

Perubahan singkat atau sementara sering kali menjadi faktor penyebab insomnia. 

Hal ini termasuk jet lag, tidur di tempat yang tidak biasa, atau menyesuaikan diri dengan jadwal kerja baru. 

Perubahan jangka panjang, seperti pindah ke rumah baru juga dapat memengaruhi tidur dan menjadi penyebab insomnia.

Lingkungan tempat tidur

Lingkungan tidur juga dapat memengaruhi kualitas tidur. Apabila tempat tidur kurang nyaman, maka bisa menyebabkan seseorang kesulitan untuk tidur.

Misalnya seperti lingkungan tidur yang bercahaya terlalu terang, temperatur tidak ideal, hingga lingkungan tidur yang berisik.

Konsumsi kafein atau alkohol

Kafein adalah stimulan sehingga mengonsumsinya dapat membuat Anda tetap terjaga dan sulit untuk tidur.

Selain itu, mengonsumsi alkohol juga dapat menyebabkan insomnia. Pola tidur dapat terganggu jika seseorang memiliki kebiasaan minum alkohol.

Penyakit alzheimer dan jenis demensia lainnya

Demensia, termasuk penyakit alzheimer sering kali menyebabkan gangguan tidur, termasuk insomnia. 

Pasalnya, ritme sirkadian (sistem tubuh mengatur siklus tidur dan bangun selama 24 jam) penderita demensia bisa mengalami perubahan.

Demensia juga membuat penderitanya mengalami bingung dan cemas yang bisa membuat kondisi insomnia semakin parah.

Cara Mengatasi Insomnia

Jika Anda mengalami insomnia hingga kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari karena lelah, dokter mungkin akan meresepkan obat tidur untuk mengatasinya sementara waktu.

Jangan mengonsumsi obat tidur tanpa pengawasan dokter. Obat tidur berpotensi menimbulkan efek samping dan cenderung kurang efektif seiring berjalannya waktu.

Untuk insomnia kronis, Anda memerlukan pengobatan untuk masalah kesehatan yang membuat Anda sulit tidur. 

Dokter mungkin menyarankan terapi yang dapat membantu Anda mengatur rutinitas dan menghindari faktor yang dapat memperburuk insomnia.

Itu dia berbagai informasi mengenai penyebab insomnia dan cara mengatasinya. Jika Anda kesulitan mengatasi insomnia, alangkah baiknya segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Anda dapat menghubungi perawat homecare datang ke rumah melalui Call Center 24 Jam atau menggunakan aplikasi Medi-Call.

Referensi:

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12119-insomnia diakses pada 4 September 2024

https://www.sleepfoundation.org/insomnia/is-insomnia-genetic#references-80685 diakses pada 4 September 2024

https://www.webmd.com/sleep-disorders/insomnia-symptoms-and-causes diakses pada 4 September 2024