Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Manusia & Cara Mengurangi

Published by apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm on

polusi-udara

Dikurasi oleh: apt. Fachrunisa Candra Andika, S.Farm

Polusi udara di Jakarta menjadi topik yang sedang hangat diperbincangkan. Berada dalam level serius dan berpotensi membahayakan, dampak polusi udara perlu untuk diperhatikan dan ditangani dengan tepat.

Polusi udara Jakarta diketahui telah melebihi ambang batas aman atau berada di area merah. Dampak polusi udara sendiri tidak hanya menghasilkan penyakit secara langsung, tetapi juga gangguan kesehatan jangka panjang seperti infeksi saluran pernapasan.

Pemerintah mulai menganggap polusi udara sebagai isu yang serius, terutama diketahui bahwa Presiden Republik Indonesia yaitu Bapak Joko Widodo telah menderita batuk akibat polusi udara selama 4 minggu lamanya.

Tidak hanya di Jakarta, beberapa daerah lainnya seperti Tangerang, Yogyakarta hingga Semarang pun juga tidak luput dari sorotan angka polusi udara yang semakin tinggi.

Penyebab Polusi Udara

Polusi udara sendiri dapat dikatakan sebagai salah satu pemicu utama gangguan pernapasan. Tidak hanya akibat asap kendaraan ataupun asap bakar-bakar sampah, berikut ini merupakan beberapa penyebab dari polusi udara.

1. Pembakaran Bahan Bakar Fosil

Penyebab utama polusi udara adalah adanya pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Menyisakan emisi karbon monoksida, pembakaran ini dapat melepaskan gas beracun yang akhirnya menyebabkan polusi udara.

Pernah merasa sesak saat berada di tengah asap kendaraan bermotor? Nah, itulah salah satu pemicu polusi udara yang ditambah dengan cuaca kemarau ini. Tidak heran, apabila seperti yang diberitakan langit jakarta sampai menjadi abu-abu karena padatnya kendaraan.

2. Kegiatan Industri

Selanjutnya, kegiatan industri yang melibatkan berbagai mesin juga dapat melepaskan beragam jenis polutan beracun ke udara. Beberapa gas beracun yang mungkin ada adalah nitrogen oksida, sulfur dioksida dan juga karbon monoksida.

Tersebar dan kemudian terhirup oleh manusia, gas beracun ini dapat menjadi salah satu pemicu gangguan pernapasan.

3. Pembakaran Sampah

Angka polusi udara di Yogyakarta meningkat sejak akhir Juli 2023, mengapa? Hal ini dikarenakan momentum ditutupnya TPA Piyungan yang membuat banyak masyarakat membakar sampahnya sendiri hampir setiap hari.

Jadi tidak hanya asap kendaraan bermotor saja, asap yang tercipta saat pembakaran sampah juga menjadi pemicu utama dari polusi udara. Apalagi, jika pembakaran sampah dilakukan di tempat terbuka.

Banyak warga di Jakarta juga melakukan aksi pembakaran sampah secara pribadi di ruang terbuka untuk mengelola sampah mereka. Ini semakin memperburuk kualitas udara yang ada, sehingga tidak heran apabila banyak orang mulai terserang batuk dan sesak nafas.

Selain tiga penyebab utama polusi udara di atas, masih ada beberapa penyebab yang dapat memperparah pencemaran udara.

Beberapa diantaranya adalah penggunaan pestisida ataupun pupuk semprot pada kegiatan pertanian, kemudian aktivitas alat berat dalam kegiatan tambang yang menghasilkan debu berbahaya dan lain sebagainya.

Dampak Polusi Udara untuk Kesehatan

Berbagai kandungan racun dalam polusi udara merupakan pemicu utama terjadinya berbagai gangguan kesehatan. Tidak hanya dampak jangka pendek seperti batuk dan flu saja, tetapi juga terdapat berbagai dampak negatif jangka panjang seperti infeksi paru-paru.

Berdasarkan informasi yang telah disebarluaskan oleh World Health Organization (WHO), berikut ini merupakan racun yang terkandung dalam polusi udara beserta dampak negatifnya untuk kesehatan.

1. Partikulat (PM)

Ini merupakan padatan polusi udara yang memiliki ukuran kurang dari 10 mikrometer. Komponen utama di dalamnya berupa sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, karbon hitam, debu mineral dan juga air.

Partikulat diketahui memiliki banyak dampak negatif untuk kesehatan tubuh. Mulai dari menyebabkan iritasi pada mata, reaksi alergi, gangguan pernapasan seperti batuk dan lain sebagainya.

2. Karbon Monoksida (CO)

Racun yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah Karbon Monoksida (CO). Gas beracun ini tidak memiliki warna, bau yang khas dan juga tidak terasa secara fisik oleh manusia.

Gas beracun ini tercipta karena adanya pembakaran tidak sempurna dari berbagai bahan bakar karbon seperti kayu, bensin, arang, gas alam dan minyak tanah.

Anda dapat mengantisipasi dampak parah karbon monoksida dengan mengenakan masker medis dengan 3 lapisan filter saat berada di ruang terbuka seperti jalanan.

polusi-udara-masker-kesehatan-omomed

Beli Masker Medis 3 Lapis Klik di Sini

3. Ozon

Jenis ozon permukaan tanah atau ozon troposfer merupakan salah satu komposisi utama dalam kabut asap. Dampak beracunnya ozon dapat mengakibatkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) untuk jangka panjang.

ISPA yang biasa ditemui di masyarakat adalah flu, sinus dan juga radang tenggorokan. ISPA sendiri termasuk gangguan kesehatan yang dapat menular dengan cepat, sehingga penting untuk selalu mengenakan masker kesehatan saat mulai merasakan gejalanya.

polusi-udara-masker-omomed-black

Beli Masker Kesehatan Klik di Sini

4. Nitrogen Dioksida (NO2)

Apabila terhirup oleh manusia melebihi ambang batas konsentrasi yang ada, nitrogen dioksida (NO2) dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan.

Racun dari polusi udara yang satu ini dapat memicu berbagai dampak negatif jangka panjang yang cukup mengkhawatirkan. Gas nitrogen dioksida dapat menurunkan fungsi paru dan juga melemahkan sistem pernapasan paru.

5. Sulfur Dioksida (SO2)

Ini merupakan salah satu jenis racun polusi udara yang tengah marak dibicarakan di Indonesia. Gas beracun ini biasanya bersumber dari pembangkit listrik batubara, aktivitas gunung berapi dan juga pembakaran bahan bakar fosil.

Dampak negatif pencemaran sulfur dioksida bagi kesehatan adalah menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan. Pada penderita asma, dampaknya mungkin saja lebih parah.

Cara Mengurangi Dampak Polusi Udara

Meminimalisir dampak negatif polusi udara untuk kesehatan sendiri dapat dimulai dari perubahan diri sendiri dan juga lingkungan sekitar. Anda dapat mencoba menerapkan beberapa cara mengurangi dampak polusi udara untuk kesehatan di bawah ini.

1. Memakai Masker

polusi-udara-masker-omomed-pack

Beli Masker Medis Klik di Sini

Cara mengurangi dampak polusi udara yang paling utama adalah dengan memakai masker, terutama saat bepergian dan harus berhadapan dengan asap kendaraan. Anda dapat mengandalkan masker berlapis sebagai perlindungan diri yang maksimal.

masker-kain-omo-vaia

Beli Masker Kain Klik di Sini

Gunakan terlebih dahulu masker medis kemudian dilapisi dengan masker kain. Ini akan memberikan pencegahan terbaik untuk meminimalisir paparan polutan pada sistem pernapasan tubuh.

Untuk anak-anak, Anda dapat menggunakan masker omomed kids yang dirancang dengan ukuran tepat dan perlindungan maksimal.

masker-kesehatan-omomed-kids

Beli Masker Omomed Kids Klik di Sini

2. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Perlindungan terbaik untuk melawan segala penyakit akibat polusi udara adalah meningkatkan imunitas tubuh. Apabila tubuh sehat, maka potensi terserang berbagai penyakit pun akan semakin menurun.

Untuk memberikan perlindungan terbaik bagi tubuh Anda, beberapa vitamin di bawah ini dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh.

Vitamin B Complex

vitamin-kesehatan-tubuh-b-complex

Beli Vitamin B Complex Klik di Sini

Rutin mengonsumsi vitamin B complex diketahui ampuh untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh sekaligus melindungi dari berbagai macam penyakit. Kandungan vitamin B1, B2, B3, B5 dan B6 dalam vitamin ini ampuh untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh Anda.

Vitamin D3

vitamin-d3-polusi-udara-hi-d-1000iu

Beli Vitamin D3 Klik di Sini

Tidak hanya vitamin B, vitamin D3 juga dibutuhkan tubuh dalam memelihara kesehatan tulang. Vitamin ini juga dapat berkontribusi dalam memelihara kesehatan organ-oran tubuh seperti ginjal dan jantung.

Vitamin C

vitamin-c-trifa-untuk-imun-tubuh

Beli Vitamin C Klik di Sini

Multivitamin yang paling berperan dalam melawan radikal bebas serta memelihara kesehatan tubuh adalah vitamin C. Dengan rutin mengonsumsi vitamin C sesuai kebutuhan, daya tahan tubuh pun meningkat dan resiko penyakit polusi udara menurun.

3. Memanfaatkan Minyak Angin untuk Melegakan Pernapasan

Merasakan gejala ISPA saat tengah berhadapan dengan polusi udara atau sesudahnya? Anda dapat memanfaatkan minyak angin seperti plossa eucalyptus untuk membantu Anda melegakan pernapasan.

obat-polusi-udara-plossa-eucalyptus

Beli Plossa Eucalyptus Klik di Sini

4. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor

Pemicu utama polusi udara adalah asap dari sisa emisi pembakaran bahan bakar fosil. Jadi, Anda dapat mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan memanfaatkan transportasi publik sebagai salah satu cara untuk mengurangi dampak polusi udara.

Namun, apa yang harus dilakukan apabila sudah merasa sesak nafas saat menghadapi polusi udara di jalanan meskipun sudah naik transportasi publik? Anda dapat mengandalkan Oxycan Green sebagai pertolongan pertama.

obat-sesak-nafas-oxycan-green

Beli Oxycan Green Klik di Sini

5. Menanam Pohon

Pohon merupakan salah satu cara ampuh dalam mengurangi kadar karbondioksida yang ada di lingkungan kita. Dengan menanam pohon, Anda dapat menciptakan fasilitas penyaring udara alami yang ampuh dalam mengurangi dampak polusi udara.

Itulah tadi informasi lengkap seputar polusi udara dan cara mengurangi dampak negatifnya untuk kesehatan tubuh. Apabila Anda mengalami gangguan pernapasan yang tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan pada dokter ahli untuk mendapatkan penanganan terbaik.

Butuh masker, vitamin ataupun obat tapi takut polusi udara? Tidak perlu repot keluar rumah, Anda dapat mengandalkan K24Klik dengan jaminan produk 100% asli dan pengiriman cepat serta pelayanan 24 jam nonstop.

Unduh aplikasi kami di Play Store dan juga App Store sekarang juga, hidup lebih praktis untuk dapatkan kebutuhan farmasi Anda!

Referensi:

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ambient-(outdoor)-air-quality-and-health?gclid=CjwKCAjwivemBhBhEiwAJxNWNz8-Oa9wG2lxn9PY4ZZ1_h90_Tt94vzv_t8O3AgI66gu6DceR2Bj1RoCsLoQAvD_BwE diakses pada 18 Agustus 2023

https://www.iqair.com/id/newsroom/ozone diakses pada 18 Agustus 2023